BAB II
PEMBAHASAN
A.
Sejarah Singkat Komunikasi Pembangunan
Komunikasi pembangunan
sebagai terjemahan dari development
communication dikenal didunia ketiga pada awal tahun 60-an. Hal ini
ditandai oleh karya-karya hasil penelitian Daniel lerner, tulisan Lucien pye
dan Wilbur schramm, seminar east west center dihonolulu, Hawaii, dan lain-lain.
Dikalangan komunikasi telah berkembang suatu sepesialisasi mengenai penerapan
teori dan konsep komunikasi secara khusus untuk keperluan pelaksanaan program
pembangunan .pengkhususan itu kemudian di kenal dengan komunikasi pembangunan. Pada
mulanya langkah kongkrit pengkhususan itu di prakarsai oleh kalangan
jurnalis-mereka menggunakan istilah jurnalisme pembangunan.yang mendorong para
pelopor ini adalah keinginan untuk melaksanakan kebijakan pemberitaan yang
mendukung peliputan pembangunan (development
support).
Pada masa yang kurang lebih
bersamaan juga dikenal yang di sebut sebagai komunikasi penunjang pembangunan
(development support ccommunication) yang sumbernya dari kalangan PBB. cikal
bakal tumbuhnya komunikasi pembangunan yaitu disiplin ilmu komunikasi pertanian
di University of Philippine, losbannos. Belakangan, adapula yang mengajukan perikanan pembangunan
atau “development advertising”. Kegiatan itulah yang kemudian meluaskan
mencakup dalam konsep praktik komunikasi pembangunan seperti yang berkembang
pada saat ini. ( Zulkarimen Nasution, 1998:1-2).
Development support
communication atau komunikasi penunjang pembangunan adalah yang pertama kali
dikemukakan oleh Erskine Childers, komunikasi ini dirancang secara khusus untuk
mendukung suatu program pembangunan tertentu. Dari penjelasan itu tampak bahwa
komunikasi pembangunan menunjukan kesemestaan yang lebih luas dari pada
komunikasi penunjuang pembangunan. (Onong Uchjana Effendy, 2009:83).
B.
Pengertian Komunikasi dan Pembangunan
Komunikasi merupakan proses
penyampaian pesan dari seseorang (komunikator) kepada pihak lain dengan tujuan
menyamakan persepsi dan tanggapan yang dibicarakan. “istilah komunikasi atau dalam
bahasa inggris communication berasal dari kata latin communication, dan
bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah
sama makna. (Onong Uchjana Effendy, 2009:83)
Komunikasi adalah proses
penyampaian pesan atau transaksi oleh seseorang kepada orang lain melalui
proses simbolik yang menghendaki orang-orang mengatur lingkungannya dengan
membangun hubungan antar sesame manusia, melalui pertukaran informasi, untuk
menguatkan sikap dan tingkah lakuborang lain, serta berusaha mengubah sikap dan
tingka laku itu. (Hafied Cangara, 1998:21-22)
Ada beberapa pendapat
mengenai definisi pembangunan yaitu antara lain
- Menurut Inayatullah, pembangunan yaitu perubahan menuju pola-pola masyarakat yang memungkinkan realisasi yang lebih baik dari nilai-nilai kemanusian yang memungkinkan suatu masyarakat mempunyai kontrolyang lebih bessar terhadap lingkungannya dan terhadap tujuan politiknya, dan yang memungkinkan warganya memperoleh control yang lebih terhadap diri mereka sendiri.
- Menurut Rogers dan Shoemaker, pembangunan yaitu suatu jenis perubahan social dimana ide-ide baru diperkenalkan kepada suatu system social untuk menghasilkan pendapatan perkapita dan tingkatan hidup yang lebih tinggi melalui metode produksi yang lebih modern dan organisasi pada tingkat system social.
- Menurut Kleinjans, pembangunan yaitu pada akhirnya bukanlah soal teknologi atau GNP, tetapi pencapaian dan keterampilan baru, tumbuhnya suatu kesadaran baru, perluasan wawasan manusia, meningkatkan semangat kemanusiaan, dan suntikan kepercayaan diri.
- Menurut Rogers, pembangunan yaitu suatu proses perubahan social dengan partisipatori yang luas dalam suatu masyarakat yang dimaksudkan untuk kemajuan social dan material (termasuk besarnya keadilan, kebebasan dan kualitas lainnya yang dihargai) untuk mayoritas rakyat melalui control yang lebih besar yang mereka peroleh terhadap lingkungan mereka. (Zulkarimen Nasution, 1998:28)
Komunikasi pembangunan
adalah proses penyebaran pesan oleh seseorang atau sekelompok orang kepada
khalayak guna mengubah sikap, pendapat dan perilakunya dalam rangka
meningkatkan kemajuan lahiriah dan kepuasan batiniyah, yang dalam
keselarasannya dirasakan secara merata oleh seluruh rakyat. (Onong Uchjana
Effendy, 2009:92).
Ada
juga yang mengartikan komunikasi pembangunan dalam dua perspektif yaitu, secara
luas dan secara sempit.
1.
Secara luas
Komunikasi
pembangunan yaitu meliputi peran dan fungsi komunikasi, (segala aktifitas
pertukaran pesan secara timbal balik) di antara semua pihak yang terlihat dalam
usaha pembangunan, mulai dari proses, pelaksanaan dan penilaian dari
pembangunan.
2.
Secara Sempit
komunikasi
pembangunan merupakan segala upaya dan cara, serta tehnik penyampean gagasan
atau pendapat, dan keterampilan pembangunan yang berasal dari pihak yang memprokasi
pembangunan, dan di tunjukan pada masyarakat luas.
Dari
berbagai ulasan yang dikemukakan para ahli, Hedebro memiliki pendapat yaitu,
peran yang dapat dilakukan oleh komunikasi dalam pembangunan, yakni antara
lain:
1. Komunikasi
dapat menciptakan iklim bagi perubahan dengan membujukan nilai-nilai, sikap
mental, dan bentuk perilaku yang menunjukan modernisasi.
2. Komunikasi
dapat mengajarkan keterampilan-keterampilan baru, mulai dari baca tullis
kepertanian, hingga keberhasilan lingkungan.
3. Media
massa dapat bertindak sebagai pengganda sumber-sumber daya pengetahuan.
4. Media
massa dapat mengantarkan pengalaman-pengalaman yang seolah-olah dialami
sendiri, sehingga mengurangi biaya psikis dan ekonomis untuk menciptakan
kepribadian yang mobile.
5. Komunikasi
dapat meningkatkan aspirasi yang merupakan perangsang untuk bertindak nyata.
6. Komunikasi
dapat membuat pembangunan ekonomi, sosial, dan politik menjadi suatu prose yang
berlangsung sendiri.
Hedebro
juga mengidentifikasi tiga aspek komunikasi dan pembangunan berkaitan tingkat
analisanya, yaitu anta lain:
1)
Pendekatan yang
berfokus pada pembangunan suatu bangsa, dan bagaimana madia massa dapat
menyumbang dalam upaya tersebut. Seperti yang menyangkut struktur
organisasional dan pemilikan, serta kontrol terhadap media, yang sekarang
digunakan istilah kebijakan komunikasi, dan merupakan pendekatan yang paling
luas dan bersifat general (umum).
2)
Pendekatan yang
juga dimaksudkan untuk memahami peranan media massa dalam pembangunan nasional,
yang dimana media massa dapat dimanfaatkan untuk mengajarkan kepada masyarakat
beramacam keterampilan, dan dalam kondisi tertentu mempengaaruhi sikap mental
dan perilaku mereka.
3)
Pendekatan yang
berorientasi kepada perubahan yang terjadi pada suatu komunitas lokol atau
desa. Konsentrasinya adalah pada memperkenalkan ide-ide baru, produk dan
cara-cara baru, dan penyebaran disuatu desa atau wilayah. (Zulkarimen, 1998:
95-96)
C.
Tujuan Pembangunan
Didalam pembangunan memiliki
tujuan yaitu seperti tujuan umum dan khusus.
1.
Tujuan Umun
Tujuan umum pembangunan
adalah proyeksi terjauh dari harapan-harapan dan ide-ide manusia,
komponen-komponen dari yang terbaik yang mungkin, atau masyarakat ideal yang
dapat dibayangkan.
2.
Tujuan Khusus
Tujuan khusus pembangunan
adalah tujuan jangka pendek, biasanya yang dipilih sebaga tingkat pencapaian
sasaran dari suatu program tertentu.
Tujuan
pembangunan adalah untuk mencapai tingkat kesejahteraan masyarakat dan bukan
berarti bahwa pembangunan dihentikan setelah masyarakat mencapai tingkat
kesejahteraan tertentu.
Target pembangunan adalah
tujuan-tujuan yang dirumuskan secara konkret, dipertimbangkan rasional dan
dapat direalisasikan sebatas teknologi dan sumber-sumber yang tersedia, yang
ditegakkan sebagai aspirasi antara suatu situasi yang ada dengan tujuan akhir
pembangunan. (Zulkarimen Nasution, 1998:28-29).
D.
Unsur Komunikasi Pembangunan
V.E Ross (1975) dalam bukunya
yang berjudul Reading in Development Communication yang disunting Juan
F. Jamias mengemukakan bahwa suatu ide-ide baru yang tersebar dari sumber kekhalayak
memerlukan suatu proses komunikasi pembangunan yang di dalamnya terdapat
unsur-unsur sebagai berikut:
1.
Situasi Kelompok
Kelompok yang dimaksud di sini
meliputi 3 komponen yaitu para ilmuan atau peneliti, tenaga pelatihan dan
pengembangan, terakhir para penyuluh atau komunikator. Dalam satuan kelompok
ini dituntut kerja sama yang kompak. Kesemuanya mengkonsentrasikan pikiran dan
tenaganya terhadap proyek pembangunan yang sedang digalakan. Jika ketiga
komponen ini tidak bisa bekerja sama dengan baik maka tujuan pembangunan
akan sulit tercapai.
2.
Teknologi
Teknologi yang dimaksud dalam hal
ini adalah terdapatnya perbedaan antara apa yang diketahui oleh para penemu
dengan apa yang sedang dipraktekan di lapangan. Penguasaan teknologi bagi
seorang komunikator pembangunan sudah merupakan keharusan, sehingga pembangunan
dapat berjalan lancar.
3.
Pesan
Pesan adalah informasi yang akan
disampaikan kepada publik. Jika komunikator pembangunan ingin pesan diterima,
dipahami oleh publik dan publik melakukan tindakan sesuai pesan, maka pesan itu
harus disampaikan dengan jelas dan tepat. Penyampaian suatu pesan oleh
komunikator pembangunan penting untuk disertai fakta dan argumentasi yang
bersifat menyokong, mempertahankan dan menerangkan. Kepandaian dalam memilih
dan merancang pesan merupakan faktor terpenting bagi keberhasilan komunikasi
dalam pembangunan.
4.
Saluran
Saluran adalah penghubung antara
pengirim dan penerima pesan. Saluran komunikasi berperan agar suatu pesan dapat
menyebar dari komunikator kepada publik sasarannya. Seorang komunikator
memiliki saluran yang bervariasi seperti radio, televisi, surat kabar,
organisasi masyarakat, kontak pribadi dan sebagainya. Pemilihan saluran
komunikasi tergantung dengan kondisi objektif sasaran komunikasi. Beragamnya
jumlah saluran yang dipakai sangat penting dan menentukan pencapaian sasaran
komunikasi. Hal tersebut didasarkan atas pertimbangan bahwa tidak semua
audience sasaran komunikasi dapat bersatu dan bersama-sama untuk berkenan dan
berkesempatan memilih suatu saluran.
5.
Manajemen Pesan
Manajemen pesan ini melihat
bagaimana suatu pesan dirancang kemudian disampaikan melalui saluran yang telah
dipilih sesuai karakteristik publik sasarannya. Manajemen pesan juga
dimaksudkan untuk dapat memastikan sejauh mana pesan itu dapat dimengerti oleh
publik. Manajemen pesan ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, misal :
bagaimana cara menyampaikannya, bagaimana menyampaikan dengan berbagai saluran
berbeda dll.
6.
Audience
Audience adalah sasaran pembangunan,
dapat berupa individu atau masyarakat. Jika audience bersifat homogen maka
komunikasi yang efektif akan mudah tercapai tapi jika bersifat heterogen maka
bentuk dan sifat suatu pesan beserta salurannya haruslah disesuaikan dengan
karakteristik audience. Dengan kata lain seorang komunikator sebelum merancang
suatu pesan dan menentukan saluran terlibih dahulu haruslah menentukan
karakteristik audience sasarannya.
7.
Tanggapan Balik
Tanggapan balik merupakan bagian
dari reaksi audience atau dengan kata lain hasil dari proses komunikasi itu
sendiri. Tanggapan balik merupakan ukuran sejauh mana tingkat keberhasilan yang
dicapai dalam komunkasi pembangunan.
E.
Komunikasi
Pembangunan Dan
Modernisasi
1.
Konsep
Modernisasi
Istilah
“modern” berasal dari kata latin modernus yang secara harfiah berati
“mutakhir” atau “baru saja”, yang dapat diartikan pula “tidak kuno” atau “tidak
tradisional”. Pengertian modernisasi bertitik berat pada cara berpikir baru
yang memungkinkan orang-orang menciptakan dan membuat masyarakat modern,
industri modern, dan pemerintah modern. Konsep modernisasi dapat menunjukan
jalan kearah terintegrasinya semua kelompok dalam masyarakat untuk mencapai
tujuan yang ditetapkan, dan memberikan petunjuk nilai-nilai mana yang
harus dipertahankan, mana yang akan dikembangkan,
dan mana yang harus dirubah.
Model ini diterima sebagai suatu kebijaksanaan kurang lebih
antara tahun 1945 hingga pertengahan 1960-an, dan didasarkan pada serangkaian
asumsi, bahwa:
1.
Pembangunan identik dengan pertumbuhan.
2.
Pertumbuhan dapat dicapai dengan penerapan ilmu-ilmu
dan teknologi kepada problem produksi.
3.
Semua masyarakat melalui suatu rangkaian pertumbuhan
dicerminkan oleh kemampuan mereka berinvestasi dan pemanfaatan perangkat ilmu
dan teknologi.
4.
Sementara pertumbuhan berlangsung, institusi social
dan politik masyarakat tradisional akan digantikan oleh bentuk-bentuk modern
dalam kenyataan social, hal ini berarti penggantian pola-pola kewajibann dan
identifikasi yang lebih komunal dengan model motivasi yang lebih individualistic.
5.
Bentuk-bentuk
kekuasaan politik tradisional dan feodal akan digantikan oleh
bentuk-bentuk aturan yang lebih demokratis.
6.
Konvergensi masyarakat-masyarakat menuju model
modernitas ini akan menghasilkan suatu tataan global yang tidak begitu
mendukung konflik-konflik ideologis.
Menurut rogers dan svenning (1969),
modernisasi pada tingkat individual berkaitan dengan pembangunan pada tingkat
masyarakat. Modernisasi merupakan proses perubahan individual dari gaya hidup
tradisional kesuatu cara hidup yang lebih kompleks, secara teknologis lebih
maju dan berubah cepat. (Zulkarimen Nasution, 1998:36)
F.
Komunikasi Pembangunan Diindonesia
Komunikasi pembangunan yang
dilancarkan diindonesia akan berbeda dan harus berbeda, karena pembangunan
nasional dilaksakan dalam ranngka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan
seluruh masyarakat Indonesia. Hal ini berarti bahwa pembangunan itu tidak
hanyaa mengejar kamajuan lahiriah, seperti sandang, pangan, perumahan,
kesehatan dan sebagainya, atau kepuasaan batiniah seperti pendiddikan, rasa
aman, bebas mengeluarkan pendapat yang bertanggung jawab dan sebagainnya.
Untuk memberikan makna
kepada istilah komunikasi pembangunan khususnya diindonesia, pengertian
pembangunan dirumuskan dalam GBHN, pembagunan yaitu prose peningkatannya
kemajuan lahiriah dan kepuasaan batiniah yang dalam keselarasannya dirasakan
secara merata oleh seluruh rakyat Indonesia.
Ditinjau dari ilmu
komunnikasi yang juga mempelajari dan meneliti proses, yakni proses penyampaian
suatu pesan oleh seseorang kepada orang lalin untuk mengubah sikap, pendapat
dan prilakunya, maka pembangunan melibatkan dua komponen yaitu kedua-duanya
merupakan manusia. Yang pertama adalah komunikator pembangunanyang harus
memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam penyebarluaskan pesan. Yang kedua
adalah komunikasi pembangunan, baik penduduk desa maupun kota, yang harus
diubah sikap, pendapat, dan perilakunya.
1. Penerapan
Komunikasi Pembangunan
a.
Bidang Pertanian.
Di lapangan pertanian, penerapan komunikasi pembangunan sudah sejak lama
dilaksanakan. Bahkan dapat dikatakan bahwa penerapan yang mulu-mula sekali
adalah justru di lapangan ini, sekalipun pada masa itubelum dikenal istilah
“komunikasi pembangunan”.
Meskipun
pembangunan pertanian masih menjadi prioritas dalam rangka menunjang
perekonomian masyarakat, akan tetapi permasalahan yang dihadapi dalam
pelaksanaan pembangunan pertanian terus meningkat seiring dengan perkembangan
dan kemajuan sistem pertanian itu sendiri.
Kaharuddin
(1992), mengatakan bahwa pengelolaan pertanian tidak lagi menjadi sederhana,
melaikan terkait dengan sektor-sektor lain sebagai suatu sistem yang tidak
mungkin terlepas satu sama lain. Masalah pembangunan pertanian tidak hanya
merupakan beban para petani, melainkan secara tidak langsung sudah menjadi
masalah yang terkait dengan segala aspek kehidupan masyarakat. Lebih lanjut
Kaharuddin mengatakan bahwa permasalahan dalam pembangunan pertanian, yaitu:
1. Mengecilnya lahan pertanian dan fragmentasi tanah.
2. Sikap mental masyarakat masih merupakan penghambat dalam pembangunan.
3. Keterbatasan pengetahuan masyarakat.
4. Masalah sosial budaya belum sejalan dengan konsep perencanaan pembangunan.
5. Faktor ekonomi sebagai penghambat pembangunan. Fragmentasi lahan umumnya
disebabkan oleh pewarisan. (Zulkarimen
Nasution, 1998:174).
b.
Bidang Pendidikan.
Dalam meningkatkan manusia sebagai makhluk individu yang berpotensi fisik
dan nirfisik, dilaksanakan dengan pemberian pengetahuan, keterampilan, nilai
dan sikap. Pembentukan nilai adalah nilai-nilai budaya bangsa dan juga
nilai-nilai keagamaan sesuai dengan agama masing-masing dalam rangka
meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Proses
transformasi tersebut berlangsung dalam jalur pendidikan sekolah dan jalur
pendidikan luar sekolah.
c.
Bidang Kesehatan.
Penerapan komunikasi pembangunan di bidang kesehatan, termasuk yang
intensif pengembangannya. Di lapangan ini sudah di kenal istilah “health
communication” atau komunikasi kesehatan, yang pada dasarnya merupakan
penerapan komunikasi pembangunan untuk keperluan pelayanan kesehatan masyarakat
(Zulkarimen
Nasution, 1998:206).
d.
Bidang Keluarga Berencana (KB).
Sektor ini agaknya dapat disebut sebagai aktivitas yang paling serius
hubungannya dengan komunikasi. Memang dapat dilihat dan dirasakan bahwa
setidak-tidaknya satu dekade belakangan ini, kegiatan komunikasi keluarga
berencana (KB) merupakan aktivitas yang paling gencar dan intensif dilakukan di
mana saja di negara sedang berkembang. (Zulkarimen Nasution, 1998:178).
G.
Berbagai Rumusan Baru Tentang Pembangunan
1.
Teori Dependensi
Menurut servaes (1986)
teori-teori dependensi dan
keterbelakangan lahir sebagai hasil “revolusi intelektual” secara umum pada
pertengahan tahun 60-an sebagai tantangan para ilmuan amerika latin terhadap
pandangan barat mengenai pembangunan. Secara garis besar, yang dimaksud dengan
dependensi adalah suatu keadaan dimana keputusan-keputusan utama yang
mempengaruhi kemajuan ekonomi dinegara berkembang seperti keputusan mengenai
pola investasi, hubungan moneter, dibuat oleh individu atau institusi diluar
Negara yang bersangkutan.
2.
Pendekatan Pembangunan
Yaitu pendekatan pembangunan
manusia yang lebih menekankan pada peningkatan kualitas manusia, dan
bahwasannya manusia harus menemukan strategi pembangunanya sendiri karena hal
manusia mencoba merenungkan kembali masalah kemerdekaan dan keadilan, dalam
hubungan antar manusia dengan masyarakat, dan antara batas pertumbuhan batas
dengan manusia.
3.
Pendekatan Kebutuhan Pokok
Yaitu pendekatan yang lebih
menekankan kemajuan pembangunan manusia yang berdasarkan pemenuhan
kebutuhan-kebutuhan rakyat yang paling mendasar. Karena menurut konsep ini,
ukuran kemajuan pembangunan yang sebenarnya adalah sejauh mana
kebutuhan-kebutuhan rakyat yang paling mendasar dapat dipennuhi, dan bahwa
kebutuhan ini hendaknya dipenuhi secara langsung dan segara, bahkan jika perlu
dengan program-program subsidi.
4.
Pembangunan Berkelanjutan
Yaitu pembangunan yang
memadukan proses produksi dengan konservasi sumber daya manusia dan peningkatan
mutu lingkungan.
5.
Pendekatan Pembangunan Manusia
Yaitu pendekatan pembangunan
yang menekankan pada peningkatan kualitas hidup manusia, hal ini bisa dilihat
dari dua sisi yaitu:
a)
Pembentukan kemampuan-kemampuan menusia yang seperti,
peningkatan kesehatan, pengetahuan dan keterampilan.
b)
Penggunaan dari kemampuan yang telah diperoleh itu
untuk bersenang-senang, keperluan produktif, atau untuk aktif dalam urusan
budaya, sosial dan politik.
6.
Pengetahuan Untuk Pembangunan Dan Pembangunan Berbasis
Pengetahuan
Pandangan ini mengawinkan
pemahaman mengenai peran teknologi dalam pertumbuhan ekonomi dengan kemajuan
belakang ini dalam hal bagaimana informasi bisa mempengaruhi. (Zulkarimen
Nasution, 1998:44-67).
DAFTAR
PUSTAKA
Zulkarimen
Nasuti, Komunikasi Pembangunan, (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 1998)
Onong Uchjana Effendy,
Komunikasi berasal dari bahasa latin comunicare yang berarti hal memberitahukan,menyampaikan, bukan kata komunis ka
BalasHapusTerima kasih😊