Senin, 19 Mei 2014

pengertian komunikasi pembangunan



BAB II
PEMBAHASAN

A.         Sejarah Singkat Komunikasi Pembangunan
Komunikasi pembangunan sebagai terjemahan dari  development communication dikenal didunia ketiga pada awal tahun 60-an. Hal ini ditandai oleh karya-karya hasil penelitian Daniel lerner, tulisan Lucien pye dan Wilbur schramm, seminar east west center dihonolulu, Hawaii, dan lain-lain. Dikalangan komunikasi telah berkembang suatu sepesialisasi mengenai penerapan teori dan konsep komunikasi secara khusus untuk keperluan pelaksanaan program pembangunan .pengkhususan itu kemudian di kenal dengan komunikasi pembangunan. Pada mulanya langkah kongkrit pengkhususan itu di prakarsai oleh kalangan jurnalis-mereka menggunakan istilah jurnalisme pembangunan.yang mendorong para pelopor ini adalah keinginan untuk melaksanakan kebijakan pemberitaan yang mendukung peliputan pembangunan (development  support).
Pada masa yang kurang lebih bersamaan juga dikenal yang di sebut sebagai komunikasi penunjang pembangunan (development support ccommunication) yang sumbernya dari kalangan PBB. cikal bakal tumbuhnya komunikasi pembangunan yaitu disiplin ilmu komunikasi  pertanian  di University of Philippine, losbannos. Belakangan,  adapula yang mengajukan perikanan pembangunan atau “development advertising”. Kegiatan itulah yang kemudian meluaskan mencakup dalam konsep praktik komunikasi pembangunan seperti yang berkembang pada saat ini. ( Zulkarimen Nasution, 1998:1-2).
Development support communication atau komunikasi penunjang pembangunan adalah yang pertama kali dikemukakan oleh Erskine Childers, komunikasi ini dirancang secara khusus untuk mendukung suatu program pembangunan tertentu. Dari penjelasan itu tampak bahwa komunikasi pembangunan menunjukan kesemestaan yang lebih luas dari pada komunikasi penunjuang pembangunan. (Onong Uchjana Effendy, 2009:83).
B.         Pengertian Komunikasi dan Pembangunan
Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan dari seseorang (komunikator) kepada pihak lain dengan tujuan menyamakan persepsi dan tanggapan yang dibicarakan. “istilah komunikasi atau dalam bahasa inggris communication berasal dari kata latin communication, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna. (Onong Uchjana Effendy, 2009:83)
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan atau transaksi oleh seseorang kepada orang lain melalui proses simbolik yang menghendaki orang-orang mengatur lingkungannya dengan membangun hubungan antar sesame manusia, melalui pertukaran informasi, untuk menguatkan sikap dan tingkah lakuborang lain, serta berusaha mengubah sikap dan tingka laku itu. (Hafied Cangara, 1998:21-22)
Ada beberapa pendapat mengenai definisi pembangunan yaitu antara lain
  1. Menurut Inayatullah, pembangunan yaitu perubahan menuju pola-pola masyarakat yang memungkinkan realisasi yang lebih baik dari nilai-nilai kemanusian yang memungkinkan suatu masyarakat mempunyai kontrolyang lebih bessar terhadap lingkungannya dan terhadap tujuan politiknya, dan yang memungkinkan warganya memperoleh control yang lebih terhadap diri mereka sendiri.
  2. Menurut Rogers dan Shoemaker, pembangunan yaitu suatu jenis perubahan social dimana ide-ide baru diperkenalkan kepada suatu system social untuk menghasilkan pendapatan perkapita dan tingkatan hidup yang lebih tinggi melalui metode produksi yang lebih modern dan organisasi pada tingkat system social.
  3. Menurut Kleinjans, pembangunan yaitu pada akhirnya bukanlah soal teknologi atau GNP, tetapi pencapaian dan keterampilan baru, tumbuhnya suatu kesadaran baru, perluasan wawasan manusia, meningkatkan semangat kemanusiaan, dan suntikan kepercayaan diri.
  4. Menurut Rogers, pembangunan yaitu suatu proses perubahan social dengan partisipatori yang luas dalam suatu masyarakat yang dimaksudkan untuk kemajuan social dan material (termasuk besarnya keadilan, kebebasan dan kualitas lainnya yang dihargai) untuk mayoritas rakyat melalui control yang lebih besar yang mereka peroleh terhadap lingkungan mereka. (Zulkarimen Nasution, 1998:28)
Komunikasi pembangunan adalah proses penyebaran pesan oleh seseorang atau sekelompok orang kepada khalayak guna mengubah sikap, pendapat dan perilakunya dalam rangka meningkatkan kemajuan lahiriah dan kepuasan batiniyah, yang dalam keselarasannya dirasakan secara merata oleh seluruh rakyat. (Onong Uchjana Effendy, 2009:92).
Ada juga yang mengartikan komunikasi pembangunan dalam dua perspektif yaitu, secara luas dan secara sempit.
1.          Secara luas
Komunikasi pembangunan yaitu meliputi peran dan fungsi komunikasi, (segala aktifitas pertukaran pesan secara timbal balik) di antara semua pihak yang terlihat dalam usaha pembangunan, mulai dari proses, pelaksanaan dan penilaian dari pembangunan.
2.          Secara Sempit
komunikasi pembangunan merupakan segala upaya dan cara, serta tehnik penyampean gagasan atau pendapat, dan keterampilan pembangunan yang berasal dari pihak yang memprokasi pembangunan, dan di tunjukan pada masyarakat luas.
Dari berbagai ulasan yang dikemukakan para ahli, Hedebro memiliki pendapat yaitu, peran yang dapat dilakukan oleh komunikasi dalam pembangunan, yakni antara lain:
1.     Komunikasi dapat menciptakan iklim bagi perubahan dengan membujukan nilai-nilai, sikap mental, dan bentuk perilaku yang menunjukan modernisasi.
2.     Komunikasi dapat mengajarkan keterampilan-keterampilan baru, mulai dari baca tullis kepertanian, hingga keberhasilan lingkungan.
3.     Media massa dapat bertindak sebagai pengganda sumber-sumber daya pengetahuan.
4.     Media massa dapat mengantarkan pengalaman-pengalaman yang seolah-olah dialami sendiri, sehingga mengurangi biaya psikis dan ekonomis untuk menciptakan kepribadian yang mobile.
5.     Komunikasi dapat meningkatkan aspirasi yang merupakan perangsang untuk bertindak nyata.
6.     Komunikasi dapat membuat pembangunan ekonomi, sosial, dan politik menjadi suatu prose yang berlangsung sendiri.
Hedebro juga mengidentifikasi tiga aspek komunikasi dan pembangunan berkaitan tingkat analisanya, yaitu anta lain:
1)                    Pendekatan yang berfokus pada pembangunan suatu bangsa, dan bagaimana madia massa dapat menyumbang dalam upaya tersebut. Seperti yang menyangkut struktur organisasional dan pemilikan, serta kontrol terhadap media, yang sekarang digunakan istilah kebijakan komunikasi, dan merupakan pendekatan yang paling luas dan bersifat general (umum).
2)                    Pendekatan yang juga dimaksudkan untuk memahami peranan media massa dalam pembangunan nasional, yang dimana media massa dapat dimanfaatkan untuk mengajarkan kepada masyarakat beramacam keterampilan, dan dalam kondisi tertentu mempengaaruhi sikap mental dan perilaku mereka.
3)                    Pendekatan yang berorientasi kepada perubahan yang terjadi pada suatu komunitas lokol atau desa. Konsentrasinya adalah pada memperkenalkan ide-ide baru, produk dan cara-cara baru, dan penyebaran disuatu desa atau wilayah. (Zulkarimen, 1998: 95-96)
C.         Tujuan Pembangunan
Didalam pembangunan memiliki tujuan yaitu seperti tujuan umum dan khusus.
1.                    Tujuan Umun
Tujuan umum pembangunan adalah proyeksi terjauh dari harapan-harapan dan ide-ide manusia, komponen-komponen dari yang terbaik yang mungkin, atau masyarakat ideal yang dapat dibayangkan.
2.                    Tujuan Khusus
Tujuan khusus pembangunan adalah tujuan jangka pendek, biasanya yang dipilih sebaga tingkat pencapaian sasaran dari suatu program tertentu.
Tujuan pembangunan adalah untuk mencapai tingkat kesejahteraan masyarakat dan bukan berarti bahwa pembangunan dihentikan setelah masyarakat mencapai tingkat kesejahteraan tertentu.
Target pembangunan adalah tujuan-tujuan yang dirumuskan secara konkret, dipertimbangkan rasional dan dapat direalisasikan sebatas teknologi dan sumber-sumber yang tersedia, yang ditegakkan sebagai aspirasi antara suatu situasi yang ada dengan tujuan akhir pembangunan. (Zulkarimen Nasution, 1998:28-29).
D.         Unsur Komunikasi Pembangunan

V.E Ross (1975) dalam bukunya yang berjudul Reading in Development Communication yang disunting Juan F. Jamias mengemukakan bahwa suatu ide-ide baru yang tersebar dari sumber kekhalayak memerlukan suatu proses komunikasi pembangunan yang di dalamnya terdapat unsur-unsur sebagai berikut:
1.                    Situasi Kelompok
Kelompok yang dimaksud di sini meliputi 3 komponen yaitu para ilmuan atau peneliti, tenaga pelatihan dan pengembangan, terakhir para penyuluh atau komunikator. Dalam satuan kelompok ini dituntut kerja sama yang kompak. Kesemuanya mengkonsentrasikan pikiran dan tenaganya terhadap proyek pembangunan yang sedang digalakan. Jika ketiga komponen ini  tidak bisa bekerja sama dengan baik maka tujuan pembangunan akan sulit tercapai.
2.                    Teknologi
Teknologi yang dimaksud dalam hal ini adalah terdapatnya perbedaan antara apa yang diketahui oleh para penemu dengan apa yang sedang dipraktekan di lapangan. Penguasaan teknologi bagi seorang komunikator pembangunan sudah merupakan keharusan, sehingga pembangunan dapat berjalan lancar.
3.                    Pesan
Pesan adalah informasi yang akan disampaikan kepada publik. Jika komunikator pembangunan ingin pesan diterima, dipahami oleh publik dan publik melakukan tindakan sesuai pesan, maka pesan itu harus disampaikan dengan jelas dan tepat. Penyampaian suatu pesan oleh komunikator pembangunan penting untuk disertai fakta dan argumentasi yang bersifat menyokong, mempertahankan dan menerangkan. Kepandaian dalam memilih dan merancang pesan merupakan faktor terpenting bagi keberhasilan komunikasi dalam pembangunan.
4.                    Saluran
Saluran adalah penghubung antara pengirim dan penerima pesan. Saluran komunikasi berperan agar suatu pesan dapat menyebar dari komunikator kepada publik sasarannya. Seorang komunikator memiliki saluran yang bervariasi seperti radio, televisi, surat kabar, organisasi masyarakat, kontak pribadi dan sebagainya. Pemilihan saluran komunikasi tergantung dengan kondisi objektif sasaran komunikasi. Beragamnya jumlah saluran yang dipakai sangat penting dan menentukan pencapaian sasaran komunikasi. Hal tersebut didasarkan atas pertimbangan bahwa tidak semua audience sasaran komunikasi dapat bersatu dan bersama-sama untuk berkenan dan berkesempatan memilih suatu saluran.
5.                    Manajemen Pesan
Manajemen pesan ini melihat bagaimana suatu pesan dirancang kemudian disampaikan melalui saluran yang telah dipilih sesuai karakteristik publik sasarannya. Manajemen pesan juga dimaksudkan untuk dapat memastikan sejauh mana pesan itu dapat dimengerti oleh publik. Manajemen pesan ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, misal : bagaimana cara menyampaikannya, bagaimana menyampaikan dengan berbagai saluran berbeda dll.
6.                    Audience
Audience adalah sasaran pembangunan, dapat berupa individu atau masyarakat. Jika audience bersifat homogen maka komunikasi yang efektif akan mudah tercapai tapi jika bersifat heterogen maka bentuk dan sifat suatu pesan beserta salurannya haruslah disesuaikan dengan karakteristik audience. Dengan kata lain seorang komunikator sebelum merancang suatu pesan dan menentukan saluran terlibih dahulu haruslah menentukan karakteristik audience sasarannya.
7.                    Tanggapan Balik
Tanggapan balik merupakan bagian dari reaksi audience atau dengan kata lain hasil dari proses komunikasi itu sendiri. Tanggapan balik merupakan ukuran sejauh mana tingkat keberhasilan yang dicapai dalam komunkasi pembangunan.

E.         Komunikasi Pembangunan Dan Modernisasi
1.                    Konsep Modernisasi
Istilah “modern” berasal dari kata latin modernus yang secara harfiah berati “mutakhir” atau “baru saja”, yang dapat diartikan pula “tidak kuno” atau “tidak tradisional”. Pengertian modernisasi bertitik berat pada cara berpikir baru yang memungkinkan orang-orang menciptakan dan membuat masyarakat modern, industri modern, dan pemerintah modern. Konsep modernisasi dapat menunjukan jalan kearah terintegrasinya semua kelompok dalam masyarakat untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, dan memberikan petunjuk nilai-nilai mana yang harus  dipertahankan, mana yang akan dikembangkan, dan mana yang harus dirubah.
Model ini diterima sebagai suatu kebijaksanaan kurang lebih antara tahun 1945 hingga pertengahan 1960-an, dan didasarkan pada serangkaian asumsi, bahwa:
1.          Pembangunan identik dengan pertumbuhan.
2.          Pertumbuhan dapat dicapai dengan penerapan ilmu-ilmu dan teknologi kepada problem produksi.
3.          Semua masyarakat melalui suatu rangkaian pertumbuhan dicerminkan oleh kemampuan mereka berinvestasi dan pemanfaatan perangkat ilmu dan teknologi.
4.          Sementara pertumbuhan berlangsung, institusi social dan politik masyarakat tradisional akan digantikan oleh bentuk-bentuk modern dalam kenyataan social, hal ini berarti penggantian pola-pola kewajibann dan identifikasi yang lebih komunal dengan model motivasi yang lebih individualistic.
5.          Bentuk-bentuk  kekuasaan politik tradisional dan feodal akan digantikan oleh bentuk-bentuk aturan yang lebih demokratis.
6.          Konvergensi masyarakat-masyarakat menuju model modernitas ini akan menghasilkan suatu tataan global yang tidak begitu mendukung konflik-konflik ideologis.
Menurut rogers dan svenning (1969), modernisasi pada tingkat individual berkaitan dengan pembangunan pada tingkat masyarakat. Modernisasi merupakan proses perubahan individual dari gaya hidup tradisional kesuatu cara hidup yang lebih kompleks, secara teknologis lebih maju dan berubah cepat. (Zulkarimen Nasution, 1998:36)
F.          Komunikasi Pembangunan Diindonesia
Komunikasi pembangunan yang dilancarkan diindonesia akan berbeda dan harus berbeda, karena pembangunan nasional dilaksakan dalam ranngka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Hal ini berarti bahwa pembangunan itu tidak hanyaa mengejar kamajuan lahiriah, seperti sandang, pangan, perumahan, kesehatan dan sebagainya, atau kepuasaan batiniah seperti pendiddikan, rasa aman, bebas mengeluarkan pendapat yang bertanggung jawab dan sebagainnya.
Untuk memberikan makna kepada istilah komunikasi pembangunan khususnya diindonesia, pengertian pembangunan dirumuskan dalam GBHN, pembagunan yaitu prose peningkatannya kemajuan lahiriah dan kepuasaan batiniah yang dalam keselarasannya dirasakan secara merata oleh seluruh rakyat Indonesia.
Ditinjau dari ilmu komunnikasi yang juga mempelajari dan meneliti proses, yakni proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lalin untuk mengubah sikap, pendapat dan prilakunya, maka pembangunan melibatkan dua komponen yaitu kedua-duanya merupakan manusia. Yang pertama adalah komunikator pembangunanyang harus memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam penyebarluaskan pesan. Yang kedua adalah komunikasi pembangunan, baik penduduk desa maupun kota, yang harus diubah sikap, pendapat, dan perilakunya.
1.     Penerapan Komunikasi Pembangunan
a.                Bidang Pertanian.
Di lapangan pertanian, penerapan komunikasi pembangunan sudah sejak lama dilaksanakan. Bahkan dapat dikatakan bahwa penerapan yang mulu-mula sekali adalah justru di lapangan ini, sekalipun pada masa itubelum dikenal istilah “komunikasi pembangunan”.
Meskipun pembangunan pertanian masih menjadi prioritas dalam rangka menunjang perekonomian masyarakat, akan tetapi permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan pembangunan pertanian terus meningkat seiring dengan perkembangan dan kemajuan sistem pertanian itu sendiri.
Kaharuddin (1992), mengatakan bahwa pengelolaan pertanian tidak lagi menjadi sederhana, melaikan terkait dengan sektor-sektor lain sebagai suatu sistem yang tidak mungkin terlepas satu sama lain. Masalah pembangunan pertanian tidak hanya merupakan beban para petani, melainkan secara tidak langsung sudah menjadi masalah yang terkait dengan segala aspek kehidupan masyarakat. Lebih lanjut Kaharuddin mengatakan bahwa permasalahan dalam pembangunan pertanian, yaitu:
1.      Mengecilnya lahan pertanian dan fragmentasi tanah.
2.      Sikap mental masyarakat masih merupakan penghambat dalam pembangunan.
3.      Keterbatasan pengetahuan masyarakat.
4.      Masalah sosial budaya belum sejalan dengan konsep perencanaan pembangunan.
5.      Faktor ekonomi sebagai penghambat pembangunan. Fragmentasi lahan umumnya disebabkan oleh pewarisan. (Zulkarimen Nasution, 1998:174).
b.               Bidang Pendidikan.
Dalam meningkatkan manusia sebagai makhluk individu yang berpotensi fisik dan nirfisik, dilaksanakan dengan pemberian pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap. Pembentukan nilai adalah nilai-nilai budaya bangsa dan juga nilai-nilai keagamaan sesuai dengan agama masing-masing dalam rangka meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Proses transformasi tersebut berlangsung dalam jalur pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah.
c.                Bidang Kesehatan.
Penerapan komunikasi pembangunan di bidang kesehatan, termasuk yang intensif pengembangannya. Di lapangan ini sudah di kenal istilah “health communication” atau komunikasi kesehatan, yang pada dasarnya merupakan penerapan komunikasi pembangunan untuk keperluan pelayanan kesehatan masyarakat (Zulkarimen Nasution, 1998:206).
d.               Bidang Keluarga Berencana (KB).
Sektor ini agaknya dapat disebut sebagai aktivitas yang paling serius hubungannya dengan komunikasi. Memang dapat dilihat dan dirasakan bahwa setidak-tidaknya satu dekade belakangan ini, kegiatan komunikasi keluarga berencana (KB) merupakan aktivitas yang paling gencar dan intensif dilakukan di mana saja di negara sedang berkembang. (Zulkarimen Nasution, 1998:178).

G.        Berbagai Rumusan Baru Tentang Pembangunan
1.                    Teori Dependensi
Menurut servaes (1986) teori-teori dependensi  dan keterbelakangan lahir sebagai hasil “revolusi intelektual” secara umum pada pertengahan tahun 60-an sebagai tantangan para ilmuan amerika latin terhadap pandangan barat mengenai pembangunan. Secara garis besar, yang dimaksud dengan dependensi adalah suatu keadaan dimana keputusan-keputusan utama yang mempengaruhi kemajuan ekonomi dinegara berkembang seperti keputusan mengenai pola investasi, hubungan moneter, dibuat oleh individu atau institusi diluar Negara yang bersangkutan.
2.                    Pendekatan Pembangunan
Yaitu pendekatan pembangunan manusia yang lebih menekankan pada peningkatan kualitas manusia, dan bahwasannya manusia harus menemukan strategi pembangunanya sendiri karena hal manusia mencoba merenungkan kembali masalah kemerdekaan dan keadilan, dalam hubungan antar manusia dengan masyarakat, dan antara batas pertumbuhan batas dengan manusia.
3.                    Pendekatan Kebutuhan Pokok
Yaitu pendekatan yang lebih menekankan kemajuan pembangunan manusia yang berdasarkan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan rakyat yang paling mendasar. Karena menurut konsep ini, ukuran kemajuan pembangunan yang sebenarnya adalah sejauh mana kebutuhan-kebutuhan rakyat yang paling mendasar dapat dipennuhi, dan bahwa kebutuhan ini hendaknya dipenuhi secara langsung dan segara, bahkan jika perlu dengan program-program subsidi.
4.                    Pembangunan Berkelanjutan
Yaitu pembangunan yang memadukan proses produksi dengan konservasi sumber daya manusia dan peningkatan mutu lingkungan.
5.                    Pendekatan Pembangunan Manusia
Yaitu pendekatan pembangunan yang menekankan pada peningkatan kualitas hidup manusia, hal ini bisa dilihat dari dua sisi yaitu:
a)       Pembentukan kemampuan-kemampuan menusia yang seperti, peningkatan kesehatan, pengetahuan dan keterampilan.
b)       Penggunaan dari kemampuan yang telah diperoleh itu untuk bersenang-senang, keperluan produktif, atau untuk aktif dalam urusan budaya, sosial dan politik.
6.                    Pengetahuan Untuk Pembangunan Dan Pembangunan Berbasis Pengetahuan
Pandangan ini mengawinkan pemahaman mengenai peran teknologi dalam pertumbuhan ekonomi dengan kemajuan belakang ini dalam hal bagaimana informasi bisa mempengaruhi. (Zulkarimen Nasution, 1998:44-67).


DAFTAR PUSTAKA
Zulkarimen Nasuti, Komunikasi Pembangunan, (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 1998)
Onong Uchjana Effendy,


1 komentar:

  1. Komunikasi berasal dari bahasa latin comunicare yang berarti hal memberitahukan,menyampaikan, bukan kata komunis ka
    Terima kasih😊

    BalasHapus